Rabu, 14 Desember 2011

Hakikat Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberi pengalaman belajar kepada siswa. Strategi pembelajaran terdiri dari teknik (prosedur) dan metode yang akan membawa siswa pada pencapaian tujuan. Jadi, strategi lebih luas daripada metode dan teknik. Ada dua kutub pendekatan yang bertolak belakang, yaitu ekspositori dan discovery. Kedua pendekatan tersebut bermuara dari teori Ausubel yang menggunakan penalaran deduktif (ekspositori) dan teori Bruner yang menggunakan penalaran induktif (discovery). Kedua pendekatan tersebut merupakan suatu kontinum. Dari titik-titik yang terdapat sepanjang garis kontinum itu, terdapat metode-metode pembelajaran dari metode yang berpusat pada guru (ekspositori), seperti ceramah, tanya jawab, demonstrasi, sampai dengan metode yang berpusat pada siswa (discovery/inquiry), seperti eksperimen.


Berbagai Jenis Strategi Pembelajaran
Strategi deduktif dimulai dari penampilan prinsip-prinsip yang diketahui ke prinsip-prinsip yang belum diketahui. Sebaliknya, dengan strategi induktif, pembelajaran dimulai dari prinsip-prinsip yang belum diketahui. Strategi ekspositori langsung merupakan strategi yang berpusat pada guru. Guru menyampaikan informasi terstruktur dan memonitor pemahaman belajar, serta memberikan balikan.
Strategi belajar tuntas merupakan suatu strategi yang memberi kesempatan belajar secara individual sampai pebelajar menuntaskan pelajaran sesuai irama belajar masing-masing. Ceramah dan demonstrasi merupakan dua strategi yang pada hakikatnya sama, yaitu guru menyampaikan fakta dan prinsip-prinsip, namun pada demonstrasi sering kali guru menunjukkan (mendemonstrasikan) suatu proses.
Antara pertanyaan dan resitasi terdapat kesamaan yaitu, resitasi juga dapat berupa pertanyaan secara lisan. Praktik merupakan implementasi materi yang telah dipelajari, sedangkan drill dilakukan untuk mengulangi informasi sehingga pebelajar benar-benar memahami materi yang dipelajari. Reviu dilakukan untuk membantu guru menentukan penguasaan materi para pebelajar, baik materi untuk prasyarat maupun materi yang telah diajarkan. Bagi pebelajar, reviu berguna sebagai kesempatan untuk melihat kembali topik tertentu pada waktu lain.

DAFTAR PUSTAKA
_______. (1984). Strategi Belajar Mengajar suatu Pengantar. Jakarta: PPLPTK.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1982). Konsep CBSA dan Berbagai Strategi Belajar Mengajar. Program Akta VB Modul 11. Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi

Frelberg, H.J. and Driscoll, A. (1992). Universal Teaching Strategies. Boston: Allyn & Bacon.

Gerlach, V.S. & Ely, D.P. (1980). Teaching and Media a Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall.

Raka Joni, T. (1993). Cara Belajar Siswa Aktif, Implikasinya terhadap Sistem Penyampaian. Jakarta: PPLPTK.

Semiawan, C. dkk. (1988). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.

Una Kartawisata dan kawan-kawan. (1980). Penemuan sebagai Metode Belajar Mengajar. Jakarta: P3G- PPLPTK.

Winarno Surakhmad. (1986). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.

Zubair Amin and Khoo Horn Eng. (2003). Basic in Medical Education. Singapore: World Scientific.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar