Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan
materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, meliputi sifat,
lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberi pengalaman belajar
kepada siswa. Strategi pembelajaran terdiri dari teknik (prosedur) dan
metode yang akan membawa siswa pada pencapaian tujuan. Jadi, strategi
lebih luas daripada metode dan teknik. Ada dua kutub pendekatan yang
bertolak belakang, yaitu ekspositori dan discovery. Kedua pendekatan
tersebut bermuara dari teori Ausubel yang menggunakan penalaran deduktif
(ekspositori) dan teori Bruner yang menggunakan penalaran induktif
(discovery). Kedua pendekatan tersebut merupakan suatu kontinum. Dari
titik-titik yang terdapat sepanjang garis kontinum itu, terdapat
metode-metode pembelajaran dari metode yang berpusat pada guru
(ekspositori), seperti ceramah, tanya jawab, demonstrasi, sampai dengan
metode yang berpusat pada siswa (discovery/inquiry), seperti eksperimen.
Berbagai Jenis Strategi Pembelajaran
Strategi deduktif dimulai dari penampilan prinsip-prinsip yang diketahui
ke prinsip-prinsip yang belum diketahui. Sebaliknya, dengan strategi
induktif, pembelajaran dimulai dari prinsip-prinsip yang belum
diketahui. Strategi ekspositori langsung merupakan strategi yang
berpusat pada guru. Guru menyampaikan informasi terstruktur dan
memonitor pemahaman belajar, serta memberikan balikan.
Strategi belajar tuntas merupakan suatu strategi yang memberi kesempatan
belajar secara individual sampai pebelajar menuntaskan pelajaran sesuai
irama belajar masing-masing. Ceramah dan demonstrasi merupakan dua
strategi yang pada hakikatnya sama, yaitu guru menyampaikan fakta dan
prinsip-prinsip, namun pada demonstrasi sering kali guru menunjukkan
(mendemonstrasikan) suatu proses.
Antara pertanyaan dan resitasi terdapat kesamaan yaitu, resitasi juga
dapat berupa pertanyaan secara lisan. Praktik merupakan implementasi
materi yang telah dipelajari, sedangkan drill dilakukan untuk mengulangi
informasi sehingga pebelajar benar-benar memahami materi yang
dipelajari. Reviu dilakukan untuk membantu guru menentukan penguasaan
materi para pebelajar, baik materi untuk prasyarat maupun materi yang
telah diajarkan. Bagi pebelajar, reviu berguna sebagai kesempatan untuk
melihat kembali topik tertentu pada waktu lain.
DAFTAR PUSTAKA
_______. (1984). Strategi Belajar Mengajar suatu Pengantar. Jakarta: PPLPTK.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1982). Konsep CBSA dan Berbagai
Strategi Belajar Mengajar. Program Akta VB Modul 11. Jakarta: Ditjen
Pendidikan Tinggi
Frelberg, H.J. and Driscoll, A. (1992). Universal Teaching Strategies. Boston: Allyn & Bacon.
Gerlach, V.S. & Ely, D.P. (1980). Teaching and Media a Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall.
Raka Joni, T. (1993). Cara Belajar Siswa Aktif, Implikasinya terhadap Sistem Penyampaian. Jakarta: PPLPTK.
Semiawan, C. dkk. (1988). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.
Una Kartawisata dan kawan-kawan. (1980). Penemuan sebagai Metode Belajar Mengajar. Jakarta: P3G- PPLPTK.
Winarno Surakhmad. (1986). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.
Zubair Amin and Khoo Horn Eng. (2003). Basic in Medical Education. Singapore: World Scientific.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar